hidup saling bergantung, siapapun kita, tidak kemandirian makluk yang benar-benar mandiri. Setiap manusia memerlukan orang lain baik secara vertical maupun horizontal. Maka rasa super dan keakuan yang rakus tidak perna memberi kebaikan bagi orang lain sedikitpun
tetapi kebergantungan bukan lahan untuk memanipulasi, apalagi mengatasnamakan pergantian struktur sebagai alasan atas kekurangan profesional kerja.
Seperti tragedi beasiswa di UNIMAL saat ini, ratusan mahasiswa mengantungkan nasib keuangannya pada beasiswa agar tetap bertahan kuliah. Hal itu, tidak terlepas dan bergantung pada kinerja pihak UNIMAL. Maka ketika kepemimpinan sedang di ambang kekacauan maka kacaulah system yang akan di jalankan. Sementara mahasiswa hanya bisa menunggu atau melakukan bergerakan.
Apa yang bisa dilakukan mahasiswa, ketika kabar kelulusan beasiswa tak juga di umumkan ? padahal perjuangan untuk sekedar menyerahkan berkas beasiswa dan bersaing dengan mahasiswa lain cukup berat.
Apa yang bisa di lakukan mahasiswa, ketika beasiswa PPA dan BBM Tak juga muncul dalam semester ini ? padahal biaya-biaya kebutuhan mahasiswa terus meningkat. Dan ratusan mahasiswa tergantung pada Beasiswa.
Demikian kondisi beasiswa yang abu-abu yang sedang dikeluhkan mahasiswa UNIMAL. Penuh Tanya dan harap bertanya tentang kejelasan beasiswa dan berharap menjadi salah-satu penerima Beasiswa. Namun, ketika pertanyaan ini tak kunjung di jawab dan harapan di gantung maka pertanyaan dan harapan ini akan berubah menjadi BOM atom yang sewaktu-waktu siap meledak di setiap saat.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Beasiswa di UNIMAL ? dan Bagaimana kondisi ini bisa terjadi ? Seluruh Mahasiswa UNIMAL berharap agar birokrasi di UNIMAL memiliki Kredibilitas yang baik Demi memenuhi Kewajibannya Menunaikan HAK-HAK Mahasiswa.
Maka Bergeraklah ………!!!! Berikan Klarifikasi dan percepat Informasi Penerima Beasiswa, mahasiswa menunggu dan UNIMAL menunggu.
By Sekretaris SMUR UNIMAL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar