Sabtu, 28 Agustus 2010

sang aktivis yang hilang wiji tukul

Widji Thukul, alias  Widji Widodo lahir di kampung Sorogenen Solo, 26 Agustus 1963 adalah seorang sastrawan dan aktivis Indonesia. Widji Thukul lahir dari keluarga tukang becak.ia Mulai menulis puisi sejak SD, dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok Teater Jagat, ia pernah ngamen puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi calo karcis bioskop, dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel. Thukul melanjutkan studi di SMKI (Sekolah Menengah KarawitanIndonesia ) meski hanya sampai kelas II. Disamping aktif berteater,Thukul juga menuli puisi. Puisinya pernah dibacakan di Radio PTPN Solo,dimuat di Muiara, NOVA, Swadesi, Inside Indonesia dan Suara Merdeka.Pergumulannya dengan kesenian kerakyatan semakin mendalam ketika mulai mengembangkan aktivitas kesenian di kampung bersama teman-temannya yang kebanyakan kaum buruh. Dia mulai membaca puisi bukan hanya digedung-gedung kesenian atau kampus, namun juga di bis kota , kampung bahkan di aksi-aksi massa  Sebagai seniman yang dibesarkan di kampung, Thukul bersama kawan-kawannya membangun kolektif kesenian kampung bersama "sanggar sukar bajir " kelompok inilah yang mengepresikan problem - problem rakyat , dari sinilah tukul terlibat dalam aksi - aksi melawan ketidakadilan dan penindasan. represi aparat mulai ia rasakan ketika tukul bersama rakyat di kampungnya memprotes pencemaran pabrik testil PT Sari warna asli dalam aksi ini tukul sempat di tangkap dan di jemur oleh aparat polresta surakarta. namun hal ini tidak menyurutkan langkahnya, tukul kemudian bergabung ke jaringan kerja kesenian rakyat ( jakker ) yang aktif dalam aksi - aksi buruh, pada aksi buruh PT sritex bulan desember 1995, tukul di aniaya oleh aparat sampai matanya cidera hingga hampir buta.
dan pada bulan april 1998 tukul di kabarkan hilang dan masuk daftar orang hilang sejak tahun 2000.
 puisi perjuangan tukul melawan ketidakadilan dan rakyat tertindas membuat saya kagum denganya dan merasa merinding dan bergetar , kata - katanya mengalir dengan jelas dan lugas dan terkesan jujur dan terbebas dari teori - teori puitis dan dalam tulisan ini saya akan berbagi dengan kawan - kawan semua beberapa karya wiji tukul yang membuat saya merinding ketika membacanya semoga teman2 merasan makna puisi wiji tukul dan semangat untuk melawan penindasan.

                                         BUNGA DAN TEMBOK
seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak kau hendaki tumbuh
engkau lebih suka membangun rumah dan merampas tanah

seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak kau hendaki adanya
engkau lebih sukak membangun jalan raya dan pagar besi

seumpama bunga
kami adalah bunga yang dirontokkan di bumi kami sendiri

jika kami bunga
engkau adalah tembok
tapi di tubuh tembok itu telah kami sebar biji - biji
suatu saat kami akan tumbuh bersama

dengan keyakinan : engkau harus hancur
dalam keyakinan kami
dimana pun tirani harus tumbang



                                                   tanpa judul
kuterimah kabar dari kampung
rumahku kalian geledah
buku - bukuku kalian jarah
tapi aku ucapkan banyak terimah kasih
karena kalian telah memperkenalkan
sendiri pada anak - anak ku
kalian telah mengajar anak - anakku
membentruk makna kata penindasan
sejak dini
ini tidak di ajarkan di sekolahan
tapi rejim sekarang ini memperkenalkan
kepda semua kita
setiap hari di mna - mna
sambil nenteng - nenteng senapan

kekejaman kalian
adalah bukti pelajaran
yang tidak pernah ditulis indonesia


                                         SAJAK SUARA
sesungguhnya suara itu tidak bisa di redam
mulut bisa di bungkam
namun siapa mampu menghentikan nyanyian bimbang
dan pertanyaan - pertanyaan dari lidah jiwahku
suara - suara itu tidak bisa di penjarakan
di sana bersemayam kemerdekaan
apabilah engkau memaksa diam
aku siapkan untukmu : pemberontakan

sesungguhnya suara itu bukan perampok
yang ingin meraih  hartamu
ia ingin bicara
mengapa engkau kokang senjata
dan gemetar setika suara - suara itu menuntut keadilan ?
sesungguhnya suara itu akan menjadi kata
ialah yang mengajarin aku bertanya
dan pada akhirnya tidak bisa tidak
engkau harus menjawabnya
apabilah engkau tetap bertahan
aku akan memburuhmu seperti kutukan


                                           PERINGATAN
jika rakyat pergi
ketika penguasa pidato
kita harus hati - hati
barang kali mereka putus asa

kalau rakyat sembunyi dan berbisik - bisik
ketika membicarakan masalahnya sendiri
penguasa harus waspada dan belajar mendengar

bila rakyat tidak berani mengeluh
itu artinya sudah gawat
dan bila omongan penguasa
tidak boleh di bantah
kebenaran pasti terancam

apabila usul di tolak tanpa ditimbang
suara di bungkam kritik di larang tanpa alasan
di tuduh subversif dan mengganggu keamanan
MAKA HANYA ADA SATU KATA LAWAN


                                                 SAMPAI DI LUAR BATAS
kau lempar aku dalam gelap
hingga hidupku menajadi gelap
kau siksa aku sangat keras
hingga aku makin mengeras
kau paksa aku terus menunduk
tapi keputusan tambah tegak
darah sudah kau teteskan
dari bibirku
luka sudah kau bilurkan
ke sekujur tubuhku
cahaya sudah kau rampas
dari biji mataku
derita sudah naik seleher
kau menindas
sampai
di luar batas


                                             AKU MASIH UTUH DAN KATA - KATA BELUM BINASA

aku bukan artis pembuat berita
tapi aku memang selalu kabar buruk buat penguasa

puisiku bukan puisi
tapi kata - kata gelap
yang berkeringat dan berdesakan
mencari jalan
ia tak mati - mati
meski bercerai dengan rumah
ditusuk - tusuk sepi
ia tak mati - mati
telahku bayar yang dia minta
umur - tenaga - luka

kata - kata itu selalu menagih
pada ku ia selalu berkata
kau masih hidup

aku memang masih utuh
dan kata - kata belum binasa


yang di atas adalah puisi perjuangan karya wiji tukul, sayang kita sudah tidak lagi puisi - puisi darinya karena dia telah hilang dan sampai sekarang tidak di temukan
ada satu kalimat yang sangat terkenal dari wiji tukul .... " LAWAN "
lawan penindasan dan ketidakadilan
  oke lah kawan - kawan semoga tulisan ini membuat kawan - kawan selalu ingat wiji tukul dan tak melupakan perjuanganya dan bisa kita jadikan motivasi dari diri kita.

wassalam
jefri susetio

Tidak ada komentar:

Posting Komentar