Sabtu, 15 Februari 2014

Toyota Corolla Tahun 1973 Bertabur 1.000 "Berlian"


Setelah lama memimpikan memiliki mobil klasik Toyota Corolla 1973, akhirnya keinginan Suparnen Ginting terwujud di tahun 2011. Untuk memaksimalkan tampilan uniknya, sang pemilik mobil, memodifikasinya dengan membalutkan 1.000 berlian imitasi.     

Untuk bisa membawa pulang Corolla lansiran 43 tahun lalu ini, Suparnen berburu informasi ke berbagai daerah hingga Pulau Jawa, meski akhirnya ia mendapatkan di Medan. Namun, kata dia, tidak mudah. Butuh negosiasi alot hingga bisa membelinya seharga Rp 35 juta.

"Dulu saya sering melihat mobil tua dari majalah otomotif, kemudian untuk memperdalam pengetahuan tentang otomotif saya berdiskusi dengan teman‑teman di komunitas. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari mobil Toyota Corolla 1973 karena bodinya bagus. Apalagi pengguna mobil itu sekarang dapat dihitung jari," katanya saat berbincang di kantor Tribun Medan, Jalan KH Wahid Hasyim Medan, Kamis (13/2).    

Suparnen mengungkapkan, awal dibeli kondisi mobil dalam keadaan standar. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memodifikasinya. Termasuk mencari aksesoris ke berbagai kota.

"Aku beli masih kondisi standar, awalnya bingung untuk memodifikasi mobil retro ini. Saya suka mobil ini lantaran unik. Proses ubahan pertama sekali saya ganti pelek menggunakan BBS ukuran 15". Agar tampilan mobil itu kian keren saya ceperkan empat jari," ujarnya. 

Setelah itu, kata Suparnen, dikembangkan dengan menambah aksesoris dan ubahan lain seperti mencari spion tanduk hingga ke Surabaya dan lampu sein dari Bandung. "Kemudian saya lanjutkan ke bagian interior. Misalnya pakai stir Momo, jok racing model bucket dan dashboard berbalut kulit MB-Tech," katanya. Untuk perpaduan warna interior ia memilih warna cerah agar terlihat bersih dan mewah.

Selain itu, Suparnen memasang audio di bagian bagasi belakang mobil dengan perangkat sound Accelera, juga dilengkapi mini bar yang disertai gelas dan botol-botol minuman, dilengkapi hiasan boneka."Setelah audio, kemudian saya balut sekitar 1.000 berlian imitasi pada beberapa bagian seperti pada seluruh dashboard, stir, sound belakang serta pada bagian lampu depan, khususnya di lingkaran. Dengan adanya berlian itu, konsep Retro Elegant pada mobil makin mencolok dan unik hingga perhatian banyak orang," ungkapnya.

Adapun proses pengerjaan modifikasi, lanjut dia, butuh waktu dua tahun. Hal itu lantaran sulitnya mencari suku cadang dan aksesoris hingga keluar Sumatera. "Paling berkesan spion tanduknya. Sudah cari di Medan enggak dapat dan online enggak dapat juga. Waktu main ke Surabaya saya jumpa dengan toko aksesoris mobil, ketika itu lihat spion tanduk cuman satu dan sempat bernegosiasi karena harganya tinggi. Setelah nego panjang akhirnya aku beli Rp 1 juta. Selain itu, awalnya saya cat bodi dengan warna merah, karena sudah ada yang ikut lalu saya ganti biru," ujarnya. 

 (Jefri Susetio Reporter Tribun Medan)








biofile |
Nama: Suparnen Ginting
Lahir: Kabanjahe, 25 Maret 1986
Alamat: Jalan Seropa Raya Medan
Klub: Komunitas Kijang Club (IKC)

retro elegan |
‑ Pabrikan Toyota
- Jenis Corona Tahun 1973 
‑ Pelek BBS ukuran 15 inci
‑ Ban BS 95/50
‑ Power MAX audio
‑ Sound Accelera
‑ Jok Racing Model Bucket bahan MB-Tech
‑ Head unit Pioneer
‑ Stir Momo
‑ Jok MB-Tech
‑ Thule
‑ Mini bar
‑ Dibalaut 1.000 berlian imitasi
‑ Spion tanduk
‑ Knalpot HKS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar