Buah Bibir, Ketua Harian Pujakesuma Pusat, Sekaligus Ketua PW Pujakesuma Sumut, AKBP Joko Susilo.
Ketua Harian Pujakesuma, AKBP Joko Susilo menyampaikan Guyonan yang
menyebabkan seluruh peserta Silaturahim Nasional (Silatnas) Paguyuban
Keluarga Besar (PKB)- Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma)
tertawa, dengan mengunakan bahasa Jawa yang kental dia mengatakan banyak
manfaat menggunakan KTA Pujakesuma sehingga dapat menjadi pengenal atau
indentitas orang jawa.
"Nak nyekel KTA sangat banyak manfaatnya, untuk dikenal karo uwong
banyak umpamane ketika ketangkap polisi nang jalan kan iso nego.
Tunjukke kartu identitas anggota Pujakesuma. Tapi kartu iki ojo
ditunjukkan ketika nyolong sawit, ora laku (kalau megang KTA sangat
banyak manfaatnya agar dapat dikenal sama banyak orang. Misalkan ketika
ditangkap polisi di jalan kenak rajia, bisa nego dengan menunjukkan
kartu KTA. Tapi jangan ini jangan ditunjukkan ketika nyuri sawit enggak
berguna)," katanya saat menyampaikan kata sambutan pada acara
Pujakesuma.
Kata sambutanya tersebut kemudian disambut tepuk tangan, seketika lokasi
acara membahana. Bahkan ketika terpaksa menghentikan sambutanya
sejenak. Kemudian dia melanjutkan dengan mengeluarkan gelote lain. "Ero
Gono masudte, (enggak gitu maksudnya), kartu tanda pengenal ini dapat
digunakan untuk mengenal sesama masyarakat Jawa. Misalkan saja apabila
ada kenapa-kenapa bisa ditahu. Pujakesuma kan terkenal dengan Guyonan,"
ujarnya.
Setelah itu, ia berharap, Pujakesuma kedepanya dapat bersatu, bisa
menjadi manfaat bagi seluruh masyarakat dan pemerintah, lantaran
kepentingan politik beberapa waktu lalu Pujakesuma menjadi pecah. Namun
bagi dia mempermasalahkan adanya paguyuban Jawa yang sama-sama
menggunakan nama Pujakesuma (alias Pujakesuma ganda). Terpenting
Pujakesuma yang dipimpinya akan terus dikembangkan.
"Tak masalah yang lain, sekarang kami sudah ada di sembilan provinsi dan
akan terus dikembangkan. Bahkan kami tak mengutip biaya karena
Pujakesuma bukan partai politik," katanya saat ditemui pada Arena Wisata
Theme Park.
Menurut Joko, Pujakesuma merupakan organisasi sosial untuk masyarakat
Jawa di Pulau Sumatera Utara. Sehingga masyarakat Jawa Sumut mempunyai
tempat bernaung. Bahkan organisasi ini sebagai identitas masyarakat Jawa
di sumatera. Sebagai contoh, kata dia, ketika suku Batak punya marga.
Tapi Pujakesuma hadir sebagai tempat silaturahim serta memupuk
persaudaraan pada masyarakat Jawa di Sumatera Utara. Sehingga Pujakesuma
mampu menjadi marganya orang Jawa di Sumut.
Selain itu, ketika ditanya tanggapanya dengan bantuan baksos yang tercantum dalam RAPBD Sumut, apakah ada menerima ?
"Tidak ada kami menerima bantuan apapun dari pemerintah sejak organisasi
ini didirikan. Itu bantuan tak jelas apakah untuk masyarakat Jawa di
Sumatera Utara atau untuk politik tertentu, karena selama ini kami
melakukan kegiatan melalui swadaya masyarakat Jawa, seharusnya
diperiksa kerekening mana aliran dana itu dikucurkan," ujarnya
Kenapa tak bapak konfirmasi dengan lembaga berwenang tekait kucuran dana itu ?
Ia menjawab bahwa Pujakesuma merupakan lembaga resmi yang terdaftar di
Kesbangpol. Namun ketika ada ditemui adanya dana ke rekening kami
silahkan saja diperiksa. Tapi yang jelas dari Pujakesuma kami tak
menerima bantuan dari pemerintah.
"Silahkan saja dichek bantuan tersebut ke mana dikirim, direkening
pujakesuma tak ada menerima bantuan sejak organisasi ini didirikan
hingga berkembang pesat di sembilan provinsi seperti sekarang ini,"
ujarnya
(cr6/Jefri Susetio Reporter Tribun Medan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar