Kamis, 09 Februari 2012

Paranoit Bush Terhadap Kelompok Islam Radikal


Oleh: Jefri Susetio
PASCA runtuhnya gedung WTC di new York amerika serikat yang di kenal dengan serangan 11 september,  perang terhadap terorisme di seluruh dunia gandrung di lakukan oleh amerika serikat yang di nakodahi oleh bush, paranoid bush terhadap pimpinan al-Qeda, osama bin laden dan gerakan islam radikal di seluruh dunia khususnya di Negara-negara islam di asia tenggara, semangkin mencuat kepermukaan publik.
Paranoid bush terhadap kelompok-kelompok islam radikal di seluruh dunia tercemin atas doktrinya yang sangat populer “ either you with us or you are with the terrorist” dan “ if you are not with us, you are against us “ peryataan bush ini sangat jelas ingin membagi Negara-negara dunia menjadi dua yaitu teroris dan bukan teroris dan atas doktrim ini pula lah yang menjadi alasan bush untuk menyuarakan perlawanan terhadap Negara-negara yang di anggap sebagai pelindung terorisme dan melegalkan aksi-nya untuk membombardir afghanistan.
Tidak heran dengan alasan terorisme, kebebesan individu dan perdamaian amerika serikat menyerang Negara-negara yang mereka anggap sebagai Negara nakal, seperti irak, suriah, Libya. Selain itu amerika juga berupaya memusnakan pemimpin-pemimpin dunia yang mereka anggap sebagai pendukung terorisme yang mengancam kepentingan nasional amerika serikat.
            Sahdam Husain, khadafi adalah cermin pemimpin dunia yang selama ini kerap menentang amerika dan di anggap sebagai pemimpin tidak adil, dengan alasan ketidak-adilan kedua pemimpin ini berserta negaranya di hancurkan oleh amerika serikat, cermin kejahatan amerika serikat yang di nakodahi oleh bush atas irak adalah secara nyata bush merealisasikan doktrim preemption.dengan melakukan operasi militer di irak dan membunu sahdam Husain.
            Doktrim preemption adalah sebuah doktrim/pemikiran bush sebagai bentuk antisipasi serangan terorisme di masa depan, sehingga secara sepihak Amerika serikat dapat mengambil tindakan terlebih dahulu untuk melakukan operasi militer kepada Negara atau kelempok sasaran yang di inginkan. Doktrim ini jelas sangat meresahkan Negara-negara lain dan tentu saja mendapatkan kecaman dari berbagai Negara.
            Doktrim preemption bush ini pulalah yang melahirkan terorisme yang paling mengancam perdamaian dan kedaulatan Negara lain, khususnya Negara-negara yang berani menentang hegemoni amerika serikat, secara tidak langsung bush dengan doktrim preemption telah mendeklarasikan dirinya sebagai aktor terorisme dunia. Yang telah menyerang Negara lain dengan bertopeng keadilan,dan perdamaian.
            Setelah menyerang Negara-negara yang di anggap melindungi terorisme seperti afghanistan, dan telah berkurangnya aksi-aksi dari kelompok terorisme dunia seperti al-Qeda dan kelompok Taliban. Bush  mulai mengarahkan hegemoni dan doktrimnya ke Negara-negara asia tenggara, berbeda dengan Negara-negara timur tengah dan juga Negara-negara sosialis yang secara lantang berani menentang hegemoni amerika tanpaknya Negara-negara di kawasan asia tenggara sangat patuh dan menerimah doktrim bush, ini terbukti berbagai kegiatan kerja sama di lakukan oleh pemimpin Negara-negara di kawasan asia tenggara khususnya indonesia dengan amerika serikat untuk perang melawan gerakan islam radikal.
            Langkah bush mengarahkan doktrimnya di kawasan Negara-negara di asia tenggara tidak lain akibat ketakutan bush terhadap sel-sel al-Qeda yang berada di kawasan asia tenggara khususnya di malaysia, Singapore, indonesia dan Filipina selatan, setidaknya ada dua organisasi islam radikal yang sangat di takutin oleh bush, dan dua organisasi ini di anggap sebagai sel-sel dari al-Qeda di asia tenggara yaitu jamaah islamiyah yang di pimpin oleh abu bakar basyir dan front pembebesan islam morro yang di pimpin oleh abu sayyaf.
            Dua organisasi ini di sinyalir mendapatkan syuntikan dana langsung dari Al-Qedan dan mendapat pelatihan di afghanistan, kemudian sel-sel dari kader jamaah islamiyah yang telah mendapatkan pelatihan di afghanistan di duga aktor serakaian terror yang di arahkan ke berbagai tempat wisata yang banyak terdapat warga Negara amerika dan sekutunya dan gedung-gedung milik Negara-negara barat.
            Serangkaian terror yang di lakukan oleh kelompok islam radikal di asia tenggara sebagai menifestasi mereka untuk berjihat melawan segalah bentuk kejaliman yang lakukan oleh amerika serikat dan sekutunya setidaknya ada beberapa serangkaian serangan yang di lakukan oleh kelompok islam radikal di indonesia, seperti Bom bali satu yang menewaskan 200 orang, Bom bali 2, hotel jw mariot Jakarta dan kedutaan besar Australia dan masi banyak lagi serangan yang di lakukan oleh kelompok islam radikal di indonesia.
            Serangkaian serangan yang di lakukan oleh kelompok islam radikal di indonesia yang target serangannya tempat-tempat bisnis barat dan gedung-gedung milik barat menjadi sinyalir kita bahwa arah target serangan yang di lakukan oleh kelompok islam radikal di asia tenggara khususnya di indonesia  telah berubah dari penargetan militer barat dan istalansi pemerintahan, menjadi ke tempat-tempat di mana banyak terdapat warga negera amerika dan sekutunya.
            Serangan – serangan yang di lakukan oleh kelompok islam radikal di indonesia membuat bush sangat gerah dan berdetir dengan kekuatan uang dan pengarunnya, bush melakukan perjalanan politiknya ke Negara-negara asia tenggara, untuk melakukan kerja sama dengan asean untuk perang melawan terorisme, dengan adanya kerja-sama tersebut mulai tahun 2003 secara khusus indonesia dan Negara-negara asea lainnya melakukan perang melawan gerakan – gerakan islam radikal baik secara individu maupun secara organisasi.
Dampak Doktrim Bush di indonesia.
Indonesia sebagai Negara muslim terbesar di asia tenggara memiliki potensi sendiri akan timbulnya sel-sel gerakan islam radikal, sebagai Negara muslim dengan pemerintahan yang sekuler, tentu saja banyak menimbulkan berbagai gerakan dari kelompok-kelompok islam konservatif yang menginginkan terhujudnya syariat islam di indonesia, dan kelompok-kelompok inilah yang kemudian membangun suatu organisasi radikal seperti jamaah islamiyah dll.
Potensi tumbuh suburnya gerakan islam radikal di indonesia semangkin mencuat ketika adanya serangkaian terror bom dan tertangkapnya para aktor-aktor terror memberikan gambaran tersendiri akan bahaya indonesia di mata Negara-negara barat. Bush dengan segala kekuatan yang di milikinya melakukan berbagai upaya untuk bekerjasama dengan pemerintah agar melakukan perang melawan terorisme, paranoid bush kepada kelompok-kelompok islam radikal di indonesia, menjadikan indonesia sebagai Negara yang menjadi perioritas oleh bush untuk mematikan gerakan islam radikal yang ada di indonesia.
Hujud kerja-sama yang di lakukan oleh bush adalah dengan memberikan berbagai bantuan kepada indonesia baik dalam bentuk bantuan pendidikan dan pelatihan intelejen serta membantu terhujudnya pasukan khusus yang menanggani terorisme, maunpun memberikan hadia kepada siapapun yang bisa menangkap pelaku terror di indonesia. Tidak hanya memberikan bantuan pendidikan dan hadia kepada siapapu yang bisa menangkap terorisme, bush juga megiring isu terorisme sebagai ancaman akan pertumbuhan ekonomi di kawasan asean sehingga perspektif untuk melawan terorisme terus gencar di lakukan di kawasan asia tenggara khususnya di indonesia.
Safari politik bush di kawasan asean untuk perang melawan terorisme adalah suatu bentuk paranoid bush atas tindakan radikallisme islam yang di arahkan kepada berbagai sektor bisnis milik amerika dan negara2 barat lainnya. Safari politik bush ini juga sebagai bentuk menjaga kepentingan nasional amerika di Negara-negara asean.
Amerika serikat sendiri memiliki banyak kepentingan di kawasan asean mulai kepentingan bisnis, untuk memperkokohkan imperalismenya di indonesia sampai pada memperkuat hegemoninya dan proses liberalisme di kawasan asean khususnya indonesia, demi menjaga kepentingan nasional amerika di Negara-negara dunia ketiga secara khusus indonesia maka bush melakukan berbagai langkah untuk mengatisipasi segala kemungkinan hal-hal yang mengangu kepentingan nasional amerika serikat. Dan gerakan radikalisme islam adalah ancama utama amerika di kawasan asena khususnya indonesia.
Untuk mengatisipasi meluasnya gerakan radikalisme di indonesia, bush dan pemerintah indonesia terus berkampanye anti teroris di seluruh penjuruh tanah air, dan setiap kampanye terorisme yang di lakukan oleh pemerintah selalu memberikan opini negative yang membunu karakter gerakan terorisme, bahkan secara terang-teranggan sering menjastivikasi pesanten-pesantren tertentu sebagai tempat lahirnya aktor-aktor terorisme di indonesia.
Opini negative yang terus di lakukan oleh berbagai kalangan mampu mempengaruhi pandangan publik, sehingga perspektif masyarakat cendrung memandang organisasi islam radikal tertentu dan kalangan-kalangan islam konservatif sebagai orang yang perlu di waspadai dan di anggap sebagai orang-orang yang berpikir radikal. Keberhasilan memperngaruhi opini publik ini berakibat kurang populernya pesantren sebagai pendidikan yang berbasis islam, padahal dahulu di indonesia pesantren adalah tempat pendidikan islam yang sangat populer.
Kampanye perang melawan terorisme juga tidak sekedar memberikan opini publik tentang bahaya terorisme yang berakibat pada menurunnya populeritas pesantren namun juga di hujudnya dalam Undang-undang dan peraturan daerah yang secara jelas pemerintah ingin mematikan kalangan-kalangan islam radikal dan nilai-nilai keislaman yang konservatif.
Proses pelemahan dan opini buruk tentang kelompok islam radikal yang di lakukan pemerintah, sangat berbahaya bagi keberlangsungan nilai-nilai islam di indonesia, mengingat yang terjadi saat ini adalah terjadinya hukuman sosial dan pandangan buruk masyarakat terhadap orang-orang berpenampilan sangat islami. Dan hal inilah sebagai gerbang timbulnya kaum-kaum mudah yang berpikir sekuler dan liberal di indonesia.
Penulis adalah Mahasiswa ilmu Politik Unimal.




           

             
           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar