Kamis, 29 Maret 2012

penyataan sikap SMUR

KDK SMUR UNIMAL
Menolak Kenaikan Harga BBM

Kekuasaan anti-rakyat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Rp 1.500 per liter yang akan mulai dilaksanakan pada 1 April 2012.  Ia telah menaikkan harga BBM sebanyak tiga kali sejak berkuasa yakni pada tahun 2005, sebanyak dua kali, dan satu kali pada tahun 2008. Rencana keempat kalinya ini pun, ia memakai alasan yang tetap sama yakni kenaikan harga minyak dunia yang telah mencapai USD 123 per barel telah menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akibat subsidi yang besar terhadap BBM. Menurut pemerintah, penyebab kenaikan harga BBM terkait dengan kondisi perekonomian dunia yang menurun dan krisis di Timur Tengah oleh krisis politik Selat Hormuz di Iran. Padahal, pemerintah sendiri tidak bisa menjelaskan secara detail perhitungan besarnya atau tidaknya kerugian dengan dikeluarkannya kebijakan yang menindas rakyat ini.
Ketertundukan sepenuhnya kekuasaan boneka negara (pemodal) yakni SBY menjadikan rakyat harus menanggung beban krisis berlipat-lipat. Ia memudahkan dominasi imperialis, khususnya pemodal, mengeruk minyak, gas, dan kekayaan alam Indonesia dengan: Pertama, Kontrak Karya Negara yang tidak memiliki mekanisme kontrol atas pengelolaan perusahaan tambang.Kedua, Penetapan royalti yang kecil. Ketiga, sistem bagi hasil (production sharing contract) dari produksi minyak mentah yang keuntungannya juga kecil. Rezim SBY pun tak punya malu untuk menunjukkan kadar kebonekaannya yang tinggi dengan mengurang subsidi BBM yang mencapai 165,2 triliun pada tahun 2011 demi terciptanya  APBN yang “sehat dan kuat”. Saat ini, pemerintah mengajukan APBN-P tahun 2012 untuk subsidi BBM sebesar Rp 137,379 triliun. Lagi-lagi, rezim berkelit atas kebijakannya sebagai tindakan untuk melindungi rakyat dari pengguna BBM bersubsidi oleh golongan mampu.

Rakyat mendapatkan beban yang semakin berlipat ganda yakni kenaikan harga sembako dan barang-barang lainnya, terpotongnya nilai upah, PHK besar-besaran, kebangkrutan usaha kecil dan menengah, meningkatnya angka pengangguran dan kemiskinan, terampasnya tanah milik petani, tingginya biaya berobat dan kesehatan, dan lain-lain. Keadaan rakyat tidak akan teratasi dengan skema pragmatis pemerintah yakni empat kompensasi yang bantuan langsung tunai, beasiswa bagi masyarakat miskin, penambahan jumlah beras miskin, dan kompensasi bagi sektor transportasi. Intinya, penghidupan rakyat akan semakin merosot oleh kebijakan yang anti rakyat dan semakin tertindas oleh penindasan rezim SBY yang semakin menindas rakyat.
Oleh karena itu, kami KOMITE DEWAN KAMPUS SOLIDARITAS MAHASISWA UNTUK RAKYAT (SMUR) menyatakan secara tegas :
1.       Menolak keinginan pemerintah untuk menaikan harga BBM.
2.        Menuntut turunkan harga kebutuhan bahan pokok rakyat.
3.       Menuntut pemerintah memberikan subsidi bagi rakyat.
4.        Menolak dominasi kapitalis monopoli internasional atas penguasaan minyak dan gas, tambang dan mineral, serta kekayaan alam lainnya milik rakyat Indonesia.
5.        Mendesak Pemerintah tidak menggunakan cara represif dalam pengamanan aksi penolakan kami ini.
6.        mendesak aparat untuk menindak tegas terhadap oknum yang sengaja menyimpan BBM.

Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan dan menyerukan kepada seluruh organisasi rakyat, petani, buruh, kaum miskin kota, budayawan, akademisi untuk bersama memperjuangkan hal ini bersama-sama. Salam Mahasiswa !
          Kami juga mengharapkan kehadiran kawan-kawan mahasiswa untuk aksi bersama aliansi mahasiswa aceh utara dan kota lhokseumawe(AMAT) yang terdiri dari SMUR, HMI, KAMMI, FKMA, BEM UNIMAL, STAIN PMII, PII. Yang akan di laksanakan pada hari jumat pukul 08.00 WIB sampai selesai, rute aksi Lancang Garam, menuju depot pertamina di jomblang,
          Kehadiran kawan-kawan adalah sebuah langkah untuk menentang kebijakan Rezim SBY yang mensensarahkan Rakyat.
Lhokseumawe, 29 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar